Senin, 21 Oktober 2019

DARAH

Darah terbuat dari banyak komponen

Cairan merah yang mengalir dalam tubuh Anda terdiri atas beberapa komponen. Setiap komponennya memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Secara umum, berikut berbagai komponen penyusun cairan yang menjadi sumber kehidupan ini.
1. Plasma darah
Lebih dari setengah komponen cairan ini adalah plasma darah. Cairan berwarna kuning bening ini mengandung air sebanyak 92 persen, sementara 8 persen sisanya merupakan campiran dari gula, lemak, protein, dan garam.
Tugas utama cairan plasma adalah mengangkut semua sel-sel darah bersama nutrisi, antibodi, produk limbah, protein, dan bahkan hormon ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan. Cairan plasma juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta garam, termasuk kalium, natrium, kalsium, klorida, bikarbonat, dan magnesium.

2. Eritrosit

Sel darah merah, atau yang juga disebut dengan eritrosit merupakan sel yang paling banyak terkandung dalam darah. Per detiknya, tubuh manusia bisa memproduksi sekitar 2 juta eritrosit dan diperkirakan ada sekitar 150 miliar eritrosit dalam setiap 1 ons darah Anda. Menariknya, stres bisa membuat tubuh memproduksi eritrosit 7 kali lipat lebih banyk dari jumlah tersebut!
Selain paling banyak, sel ini juga memiliki tugas penting. Bersama dengan hemoglobin, eritrosit bertugas untuk membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh serta mengakut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.  Hemoglobin sendiri merupakan protein khusus yang memberi warna merah pada eritrosit.
Sel ini berbentuk bulat dan di bagian tengahnya terdapat cekungan (bikonkaf) yang jika diamati menggunakan alat khusus nampak seperti donat. Tidak seperti banyak sel lainnya, eritrosit tidak memiliki nukleus (inti sel), sehingga mereka bisa berubah bentuk dengan mudah. Hal tersebutlah yang memudahkan eritrosit melewati berbagai pembuluh di tubuh Anda.
Eritrosit di produksi sumsum tulang dan dapat bertahan hidup sekitar empat bulan atau 120 hari. Persentase volume seluruh darah yang hanya terdiri dari eritrosit disebut hematokrit.

3. Leukosit

Di dalam tubuh, leukosit atau sel darah putih jumlahnya memang sedikit, yaitu sekitar 1 persen dari total volume darah Anda. Meski begitu, tugas leukosit tak boleh dipandang sebelah mata. Leukosit bertanggung jawab untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini disebabkan karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut.
Sama dengan eritrosit, leukosit juga diproduksi di sumsum tulang dengan berbagai jenis yang berbeda-beda, meliputi limfosit, basofi, eosinofil, neutrofil, dan monosit. Semua jenis leukosit memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda terhindar dari infeksi penyebab penyakit. Tergantung jenisnya, leukosit bisa bertahan hidup cukup lama, entah itu dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun.

4. Trombosit

Tidak seperti eritrosit dan leukosit, trombosit sebenarnya bukan sel, melainkan fragmen sel yang berukuran sangat kecil. Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi). Ketika Anda mengalami luka, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin untuk menghentikan perdarahan sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area yang mengalami luka.
Di dalam darah, jumlah trombosit yang normal berkisar dari 150 ribu – 400 ribu per mikroluter darah. Jika jumlah trombosit dalam tubuh lebih tinggi dari kisaran normal, maka Anda berisiko mengalami pembekuan darah yang bisa menimbulkan penyakit stroke dan serangan darah.
Sebaliknya, jika trombosit Anda lebih rendah dari kisaran normal, maka Anda berisiko mengalami perdarahan hebat karena darah sulit membeku.

Darah manusia terdiri dari banyak jenis

cek golongan darah sendiri
Tahukah Anda bahwa setiap orang memiliki golongan darah (goldar) yang berbeda-berbeda? Perbedaan goldar ini didasari oleh ada tidaknya antigen pada eritrosit dan cairan plasma. Antigen sendiri dikelompokkan ke dalam delapan goldar dasar, yaitu A, B, AB, dan O. Setiap jenis goldar ini bisa positif dan negatif.
Secara umum, berikut penjelasan singkat dari masing-masing goldar.
  • A: Anda hanya memiliki antigen A pada eritrosit dan antibodi B dalam cairan plasma
  • B: Anda hanya memiliki antigen B pada eritrosit dan antibodi A dalam caira plasma
  • AB: Anda memiliki antigen A dan B pada eritrosit, tetapi Anda tidak memiliki antibodi A dan B di dalam plasma
  • O: Anda tidak memiliki antigen A dan B pada eritrosit, tetapi Anda memiliki antibiodi A dan B di dalam plasma
Beberapa orang juga memiliki penanda tambahan pada darahnya. Penanda tambahan ini disebut dengan rhesus (faktor Rh), yang dikelompokkan lagi menjadi “positif” atau “negatif” (artinya tidak memiliki faktor Rh). Misalnya begini, goldar Anda mungkin A+ (positif), sementara teman Anda B- (negatif).
Anda tak perlu khawatir jika Anda tak punya penanda tambahan. Pasalnya, ada atau tidaknya penanda tambahan tidak akan membuat Anda menjadi lebih sehat atau lebih kuat. Penanda tambahan hanya soal perbedaan genetik, seperti memiliki mata biru atau rambut merah.

Hanya sedikit orang dengan goldar AB negatif

tipe golongan darah
Goldar Anda AB negatif? Selamat! Anda termasuk kategori orang yang unik. Pasalnya, goldar ini terbilang sangat jarang ditemui. Hanya segelintir orang saja yang memiliki goldar AB. Hal ini bahkan sudah dibuktikan oleh para ahli.
Mengutip dari laman Medical Daily, para ahli dari Standford School of Medicine menemukan proporsi goldar dalam suatu kelompok masyarakat.
  • A positif: 35,7 persen
  • A negatif: 6,3 persen
  • B positif: 8,5 persen
  • B negatif: 1,5 persen
  • AB positif: 3,4 persen
  • AB negatif: 0,6 persen
  • O  positif: 37,4 persen
  • O negatif: 6,6 persen
Nah, dari temuan di atas sudah sangat jelas bahwa dibanding dengan goldar lainnya, goldar AB negatif memiliki proporsi yang lebih kecil. Meski begitu, hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan acuan bahwa hanya sedikit orang yang memiliki goldar AB negatif di setiap negara. Hal ini karena proporsi goldar dalam satu kelompok akan tergantung pada latar belakang etnis dan wilayah negara.
Misalnya saja golongan darah B lebih banyak ditemukan pada orang Asia, sementara golongan darah O banyak ditemukan di Amerika Latin.
Sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/fakta-tentang-darah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HIPERTENSI DAN HIPOTENSI

Darah rendah atau hipotensi  a dalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat...