Kamis, 26 September 2019

STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA

  A. Struktur Bunga 


Bagian Bagian Bunga dan Fungsinya

bagian bunga
1. Tangkai Induk Bunga
Tangkai induk bunga atau sering disebut sebagai ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus, penduluncus communis) merupakan aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang atau cabang.
2. Tangkai bunga
Tangkai bunga (pedicellus) yaitu bagian bunga yang berada tepat dibagian bawah bunga yang mendukung munculnya bunga. Fungsi dari tangkai bunga yaitu sebagai penghubung antara bunga dengan ranting bunga yaitu untuk mnompang bunga.
3. Dasar bunga
Dasar bunga (receptacle) merupakan bagian ujung bunga yang melekat dan bertumpu pada mahkota bunga. Fungsi dari dasar bunga yaitu sebgai tempat bertumpunya atau letak mahkota dari bunga.
4. Daun pelindung
Daun pelindung (brachtea) merupakan daun yang berada pada ketiak bunga. daun pelindung merupakan daun terakhir.
5. Daun tangkai
Daun tangkai (brachteola) merupakan daun yang letaknya berada pada pangkal tangkai bunga yang berfungsi sebagai pelindung.
6. Kelopak Bunga
Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga ynag berfungsi untuk melindungi dan menyelimuti mahkota saat bunga masih kuncup. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau dan memiliki bentuk mirip daun.
7. Mahkota bunga
Mahkota bunga (corolla) merupakan bagian bunga yang paling indah, memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari keindahan yang dimilikinya hingga sering disebut dengan perhiasan bunga. Dari warna yang beraneka ragam itulah akan membuat banyak serangga mendekat dan terjadilah proses penyerbukkan.
8. Benang sari
Benang sari (stamen) merupakan alat kelamin jantan pada bunga yang digunakan sebagi alat perkembangbiakkan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala sari (anthera), serbuk sari (polen), tangaki sari (filament) dan penunjang kepala sari.

9. Putik
Putik (pistil) yaitu alat perkembangbiakkan pada kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan tangkai putik.
B. Struktur Jaringan Penyusun Bunga
Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.

Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata

Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut.

1) Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi mem-
    ipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung ep-
    dermis
2) Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
3) Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari   
     2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.                     
4) Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada
     saat terbentuk serbuk sari tetrad.


Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada tanaman Dicotyledoneae biasanya berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan Monocotyledoneae berjumlah 3 atau kelipatannya. Perhatikan Gambar 2. dan 3. 


Gambar 2. Bunga tumbuhan Dikotil



Gambar 3. Bunga tumbuhan Monokotil
    C.  Fungsi Bunga 

1. Fungsi Biologis – artinya adalah bunga memiliki suatu siklus biologis yang saling memberikan peran penting bagi keseluruhan tanaman. Fungsi bilogis bunga tersebut ialah
Fungsi Biologis Bunga 1
best-wallpaper.net/
  • Berfungsi sebagai organ reproduksi (seksual), maksudnya adalah kehadiran bunga dapat diajadikan tempat bertemunya antara gamet jantan dan gamet betina pada tanaman tersebut.
  • Berfungsi sebagai tanaman yang memiliki peranan penting sebab tanaman lain akan menggantungkan proses perkawinan atau reproduksi dan juga penyebarannya melalaui bunga tersebut.
  • Berfungsi sebagai tempat bertahan disaat kondisi yang kurang menguntuingkan. Maksudnya ialah ada beberapa tanaman yang bisa tumbuh dilokasi kering, dengan begitu tumbuhan tersebut dengan sendirinya akan beradaptasi dengan cara membentuk bunga disaat mengalami kekurangan air.
  • Berfungsi sebagai pemikat dari maca-macam serangga artinya dengan adanya bunga maka secara tidak langsung akan membantu proses penyerbukan pada bunga. Ini diistilahkan dengan perkembangbiakan secara vegetatif. Karena ada juga beberapa bunga perkembangbiakannya dengan biji sehingg dapat ditanam kembali.
2. Fungsi Nonbiologis – ini dapat ditinjau dari sisi manfaat yang dimiliki bunga, artinya kehadiran bungan ini dapat bermanfaat bagi organisme lainnya bukan saja untuk kepentingan bunga itu sendiri. Ada beberap fungsi nonbiologis bunga diantaranya ialah:
Fungsi Nonbiologis Bunga 1
berkahkhair.com
  • Berfungsi sebagai hiasan yang indah dipandang di pekarangan rumah sehingga dapat berefek terhadap ruangan
  • Berfungsi sebagai aksesoris rumah maupun ruangan.
  • Berfungsi sebagai tanaman yang dapat mengusir serangga yang mengganggu semisal nyamuk.
  • Berfungsi sebagai nektar (sari bunga) yang dibutuhkan oleh serangga dan unggas lain. Semisal kupu-kupu, lebah atau burung kolibri.
  • Berfungsi sebagai aroma terapi dimana wangi tersebut dapat memikat dan mampu membuat suasana menjadi lebih sejuk, rileks dan nyaman (terkhusus bunga tertentu).
  • Sebagai indikator yang menyatakan tumbuhan tersebut baik atau tidak. Karena ada beberapa tanaman yang memiliki kondisi bunganya buruk.
  • Berfungsi sebagai makanan yang menyehatkan sebab ada beberapa bunga bertransformasi menjadi buah yang layak dikonsumsi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HIPERTENSI DAN HIPOTENSI

Darah rendah atau hipotensi  a dalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat...